Herul Fahmi

Pada awalnya saya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang guru, bagi saya profesi guru itu sangat mulia karena kita bisa berbagi ilmu dengan orang lai...

Selengkapnya
Navigasi Web

Biografi


Pada awalnya saya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang guru, bagi saya profesi guru itu sangat mulia karena kita bisa berbagi ilmu dengan orang lain. Profesi saya jadi guru itu bukan sekedar kebetulan bukan juga keinginan melainkan jalan dan takdir tuhan yang maha Kuasa Allah SWT.

Diceritakan ketika dua hari saya mau graduasi dari sebuah sekolah negeri yang berada di cianjur selatan. Ketika itu suasananya lagi kegiatan bazar di sekolah kami dan lagi ada acara pentas seni di sertai band lokal. Kemudian saya di panggil oleh semua guru produktif dengan ekspresi kaya marah. Dalam benak hati saya berkata mengapa saya di panggil, biasanya yang di panggil sama guru itu yang mempunyai masalah. Lantas saya masuk ke ruangan dan di sana sudah ada semua guru dengan ekspresi aneh dan kelihatannya lagi marah. Lantas saya duduk dan di introgasi oleh ke lima guru saya tersebut, kebetulan guru produktif saya ada lima. Bicaralah salah seorang guru saya dan bertanya: “Rul, kamu setelah lulus dari SMK ini mau kemana? Mau Kuliah atau kerja”. Saya kaget kok ternyata nanyanya seperti itu bukan marah tapi saya bersyukur tidak jadi dimarahi. Dan salah seorang guru saya lagi berkata: “Kamu mau gak kerja di Sekolah ini sebaga Toolman laboratorium Komputer?”. Saya waktu itu tidak langsung menjawab dan memberikan estimasi wktu dulu karena saya harus bicara dulu sama orang tua dan istikhoroh dulu.

Ketika pulang ke rumah saya bicara sama orang tua ngomong minta ijin untuk kerja di sekolah dan berdasarkan istikhoroh saya, kemudian saya terima tawaran tersebut hingga akhirnya saya bekerja menjadi Toolman. Selang seminggu dari itu saya memberanikan diri untuk kuliah karyawan di sebuah Universitas Swasta yang ada di bandung. Selang waktu 6 bulan saya di kasih jam ngajar dan alhamdulillah sekarang saya bisa lulus kuliah dengan predikat sarjana tanpa sepeserpun uang dari orang tua. Akan tetapi perjuangan orang tua yang mendoakan siang malam yang membuat saya jadi guru. Dan sebetulnya cita – cita saya dulu bukan jadi seorang guru tetapi seorang ustadz. Apalah ariti cita – cita kalau Allah menakdirkan kita yang terbaik dan sampai sekarang saya bekerja jadi seorang guru karena takdir Allah yang luar biasa.

search

New Post